Senin, 14 Februari 2011

FILOSOFI CINTA



Mengangkatkan kaki menjejaki jalur-jalur cinta Mengembara fakta dan imaji para pecintaDan disetiap titik pemberhentian diam membaca menafsirkan pandangan pada cinta dari setap mata


Cinta ibarat air yg menyejukkan hati membuat hati seolah taman berbunga keindahan


walau terkadang sampai ada tetesan air mata Menangis karena duka, duka oleh cinta


Mencintai adalah perasaan memiliki hingga apapun yang terjadi pecinta berusaha menjaga sebagaimana ia menjaga diri sendiri


Cinta bah angin yang menyejukkan jiwa namun juga mampu merobohkan gairah hidup Cinta adalah misteri kasih sayang yang datang dan timbul tanpa terduga hingga apapun dapat terjadi karenanyaMenjalin cinta bukan seperti hubungan bunga dan kumbang... karena bila sari bunga telah habis kumbang kan pergi meninggalkan bungaJalinan cinta yang indah itu bah rintik-rintik air berpacu bersama sinar mentari hingga mereka dapat melukis pelangiCinta seperti sapu tangan yang dapat mengusap airmata kesedihan bukan debu yang menimbulkan airmata mengalir oleh perihCinta adalah buah dari senggama antara perasaan suka dan ketulusan


Ada yang berkata cinta itu indah namun cinta juga racun


Ada cinta yang membuat suka ada cinta yang membuat luka Padahal cinta sebenarnya adalah keindahan yang menghiasi dunia


Ternyata cinta adalah sebuah kemurnian kasih sayang yang di nodai oleh manusia yang membuat kemurnian cinta menjadi keruhyang menimbulkan duka pada insan yang menjalin cinta


Maaf adakah filosofi cinta lagi yg lain biar kita saling perbagi  ?.....

MEMBANGUN HIDUP, BAHAGIA DI ATAS IDIOLOGI



Laki laki idiologis itu kehujanan, Sepulang dari perjalanan. Untuk berteduh,
sambil menunggu hujan reda,ia mampir di sebuah Masjid dan shalat isyak.
Habis itu, ia teruskan dengan duduk bersila. Ia kunci mulutnya untuk tak berucap.
Ia tutup telinganya untuk tak mendengar. Ia pejamkan kedua matanya agar tak melihat kepalsuan
.Dan ia lupakan seluruh isi dunia agar tak ikut ikutan masuk di alam bermesraannya dengan Allah Tuhannya. 


“Heeeeemmmmm betapa nikmatnya bertemu Allah, Beliau sangat sangat baik padaku.
Trima kasih ya Allah, Kau beri aku rasa cinta yang mendalam kepadaMu,
hingga membuatku mampu memandang indah segala apapun yang terjadi di dunia ini”.
Begitulah yang muncul dari mulutnya setelah keluar dari masjid.


Setelah itu, ia menuju kesebuah warnet deket masjid itu, masih dalam rangka menunggu hujan reda.
OOO… setelah buka di halaman fb, ia temukan istrinya sedang ol.“Assalamualaikum sayang”,
begitu ia menyapa istrinya.istrinya “ waalaikumsalam Abi”.


Abi “ aku sudah dalam perjalanan pulang, hujan dan aku mampir di warnet sambil menunggu hujan reda
”Abi “ sudah makan belum sayang??” anak anak bagai mana keadaanya??”…..
sampai di sini, istrinya lama sekali nggak jawab. Ternyata, setelah menjawab “
"abi, pertanyaanmu membuatku menangis terharu , Aku sangat beruntung punya suami Abi.
Ternyata abi sangat menyayangi kami semua. Kami sangat di perhatikan Abi.
Maafkan saya abi, jika selama ini aku sebagai istri kurang bisa merasakan,
betapa ternyata Abi sangat memperhatikan saya. Trima kasih Abi, aku sangat menyeyangimu.”.


Setelah hujan reda, laki laki idiologis inipun meneruskan perjalanan pulangnya.
Di tengah perjalanan, ternyata hujan turun lagi dengan sangat lebat.
Hal itu memaksanya untuk mampir di emperan toko, "
Di tengah tengah ia menunggu hujan reda, istrinya telpon,” sampai di mana Abi?” ….
“Ini masih di perjalanan. Hujan turun lebat lagi. Aku mampir di emperan toko”.
Istrinya bilang “subhanallah, Abi yang sabar, hati hati di jalan. Semoga Abi selalu dalam lindungan Allah amiin”.
Setelah reda, dia meneruskan perjalanan pulang dan…. Akhirnyapun sampai di rumah. 


Istrinya ternyata sudah menunggu di teras. Di sambutnya suami tercinta itu dengan sambutan yang mengharuakn.
Ia dekap suaminya yang basah kuyub itu dengan dekapan yang
penuh rasa sayang bercampur ibadan juga rasa penyesalan yang mendalam.
Ia merasa kalau selama ini kurang begitu memperhatikan dan kurang sayang pada suaminya.
Sambil menangis, perempuan itu bilang pada suaminaya".




“ sayang, maafkan aku. Aku selama ini menganggap biasa biasa saja keberadaan Abi.
Terasa sekali, abi sangat berarti bagiku ketika Abi nggak ada di rumah”…..suaminya menjawab ,?
“ ya sayang. Memang sesekali kita harus begini. Biar terasa bahwa satu sama lain di antara kita saling membutuhkan”………
Setelah jaz hujan, sepatu juga tas yang di tenteng suaminya di lepaskan, suami itu tanya
“ sayang, apa yang mendasarimu untuk tulus melakuan ini semua??...
istrinyapun menjawab “ aku ingin Allahku senang melihat apa yang saat ini aku lakukan pada suamiku tercinta.
Yang kedua, aku ingin, besuk para bidadari di surga cemburu padaku. 
Faham-berharap Ridha Allah dan surga telah berhasil di tanamkan oleh suaminya.
Akhirnya, segala tindakan, baik yang di lakukan suami maupun istrinya,
ridha Allah dan harapan akan surgaNya menjadi standar.


Ya ALLAH ku Iri dengan sahabat ku ini tau cerita hidup
" laki laki IDIOLOGI itu and keluarganya ...SUBHANALLAH 
Tangisan ku begitu bangga akan SAHABAT tau LAKI IDIOLOGI itu...
"Ya ALLAH ingin rasanya nantiku berkeluarga Seperti itu .Amien Ya robbal Alamin .

Indahnya Hidup Berkeluarga berpayung iman





assalamualaikum...
untuk sahabtku....


kurang etis kalau aku mengguruimu. namun aku di sini hanya akan cerita.


aki laki idiologis itu, sangat menikmati hidupnya. apapun yang ia lakukan, meski sekecil apapun, ia merasa sangat berarti.
ketika pagi menyambanginya, ia menatapnya dengan senyum kebahagiaan. dalam benaknya, ia berkata
" pagi ini, amal shalih apa ya yang bisa aku lakukan??.....pokoknya, hari ini akan ku berikan senyum tulusku pada sesama.
tangan ini, akan ku gunakan membantu dan membantu siapa saja yang membutuhkannya".


wahai Allah, hanya satu harapanku, Engkau tersenyum ridha melihat melihat dan memperhatikanku.


sahabat,,,,ketika ia pulang dari kerja, lalu melihat sampah agak berserakan di lantai rumahnya, apa yang ia lakukan??...
luar biasa, laki laki idiologis ini, berkata dalam hatinya " trima kasih ya Allah.. telah Kau kirimi aku ladang pahala.
ah ini, jangan sampai kedahuluan istri dan anakku, orang ini ladang pahalaku"....
laki laki itupun akhirnya dengan senang hati memunguti sampah sampah itu.habis itu,
ia menengadahkan mukanya kelangit sambil berkata pelan" wahai zat yang nyawaku ada di genggamanNya,
bukankah seperti ini yang Engkau kehendaki dalam hidup hamba yang hina ini??".


kala pagi tiba, di mana istrinya sedang memasakkan sarapan untuknya dan anak anaknya,
ia menyempatkan datang kedapur dan mendekat sama istrinya.
" istriku sayang, ladang pahala apa yang bisa di bagi untukku pagi ini??".......
luar biasanya, istrinya justru bilang " suamiku, tolong jangan rebut lapangan pahalaku.
ini semua wilayah ibadahku"....hemmmm masyaallah.. suami istri ini berebut ladang pahala,
kayak orang yang haus berebut air.


sahabat,, suatu hari anaknya sakit. apa yang di katakan suami istri itu??...
mereka mengatakan " tidak apa, yang penting Allahku seneng. jangankan hanya anak sakit,
kalau memang ini membuat Allah seneng, yang lebih dari inipun kami senang menerimanya".
sahabat...... demikianlah bagian kecil dari kehidupan mereka berdua yang sangat tercerahkan pemahaman hidupnya.
masalah demi masalah menimpa mereka, namun, mereka justru senang menerima kaya apapun pahitnya kehidupan ini.


nampaknya mereka berdua tu punya pemahaman,
bahwa suka dukanya kehidupan ini hanyalah ilusi yang berputar putar di kepala saja.
satu masalah, yang bagi orang lain sudah di anggap sesuatu yang sangat menyedihkan,
namun justru bagi laki laki dan istrinya ini, di pandang sebagai ladang pahala yang menyenangkan.


masalah sampah di atas contohnya, mungkin bagi orang yang belum tercerahkan fikiran dan pemahamannya,
sampah di anggap sebagai sesuatu yang layak di kutuk, menjengkelkan dan sumber kemarahan.
beda halnya ketika sampah di hadapan laki laki idiologis ini,
ia justru menganggapnya sebagai ladang pahala yang ia takut sekali ketemu dan di dahului orang lain.


sahabat,,, satu masalah, di hadapan dua orang yang punya landasan filosofi kehidupan yang beda,
akhirnya beda juga kesimpulan dan tindakan.sungguh bukan maksudku mengguruimu, namun,
ini hanyalah cerita basi yang jika kau suka silahkan di baca.
namun jika kau tak suka ya di hapus saja nggak pa pa.


salam.... sahabatmu...


Kesimpulanya Cerita itu ... ?".

ketika rasa cinta akan adanya Allah
telah merasuk dan menyambangi seluruh fikir dan jiwa raga manusia
maka ia akan menjadi orang yang hari harinya
indaaaaaaaaaaaaah luar biasa
sekecil apapun yang ia lakukan
sangat bermakna di tambah lagi ketika keyakinan
bahwa ia akan di mintahi pertanggung jawaban di akhirat
makaia akan menjadikannya seluruh gerak dan aktifitasnya
hanya bermuarapada dua ujung
"_RIDHA ALLAH DAN HISAB DI HARI QIYAMATPRINSIPNYAYANG PENTING ALLAHKU SENANG_"


Ini lah Sebuah Kisah Nyata dari seorang Sahabatku ..
panggil saja "Hamba ALLAH " tau laki laki idiologis " 
Sunggu Cerita ini laah yg membuat ku menagis Tdi Pagi Sampai Tak henti-hentinya..
Karena ku Merasakan Rahmat & Hidaya dri ALLAH  Bgtu NIKMAT LUAR BIASA...
SUBHANALLAH ....ALLAHUAKBAR ....
Ku begitu Medapatkan Ilmu Luar Biasa Yg Membuat saya Berpikir Akan kisah ini ...
SUBHANALLAH .... SUBHANALLAH ....SUBHANALLAH ....itu laah yg selalu ku ucapkan...


Semogah KITA Senang setiasa kasih CINTA & KASIH SAYANG DRI ALLAH...
bgtu jg dengan kita Selalu harus cinta & sayang akan ALLAH...
Ya ALLAH Berihkanlah kami Jalan yg lurus agar kami selalu jdi hamba dekat akanmu..
Ya ALLAH jdikan lah kami Kau Hambamu yg Menempatkan SURGAMU ...
Ya ALLAH Berilah RAHMAT & HIDAYAMU pada Hamba mu Ini Agar hamba selalu bisa Merasakan 
NIKMAT AND ANUGRAH DARI MU ....Amin Amin Amin Ya Robbal Alamin.





Catatan Khusus Dari Seorang Pramugari Pesawat





"Catatan Khusus Dari Seorang Pramugari Pesawat (mengajarkan akan jangan memandang orang dari penampilan luar )"


yang sangat menarik. Saya adalah seorang pramugari biasa dari Jakarta, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan.


Setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.


Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.


Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Jakarta menuju jogja , penumpang sangat penuh pada hari ini.


Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya. Pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang.


Kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.


Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku di tempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.


Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak. Kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.


Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah di pesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.


Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet.


Pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang di sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh di meja dia. Ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan “tidak usah, tidak usah.”


Kami mengatakan, “Engkau sudah haus, minumlah,” Pada saat itu dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami.


Kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya. Katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir.


Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan dipinggir jalan. Itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.


Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.


Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik. Putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. Anak sulung yang bekerja di kota pernah menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota, tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa.


Kali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking. Anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking. Tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal.


Dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya, dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya.


Ketika melewati pemeriksaan keamanan di bandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur.


Akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakkan karung tersebut.


Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar.


Saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil, dan meminta saya meletakkan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya.


Kami semua sangat kaget. Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa, dimata seorang desa menjadi begitu berharga.


Dengan menahan lapar, disisihkannya makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh di dalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut.


Tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri. Perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.


Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat,


Sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berterimah kasih dan menagis kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai.


"Kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga ALLAH membalas kebaikan kalian."


Dengan lemas  dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja di lapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.


Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain.


Tetapi belum pernah kami menjumpai orang yang berterimah kasih and menangis kami. Kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan.


Tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai tersungkur kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya.


Perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya di masa datang, yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.

DARIKU UNTUKMU WAHAI DIRIKU SENDIRI



Assalammualaikum...
Sahabat Seiman ...


ku nasihati


wahai engkau diriku


berusahalah sekuat tenanga untuk bertaubat dari segala dosa.


hal itu harus kamu lakukan, tidak lain karena dua alasan


1. agar pertolongan Allah datang untukmu, karena, dosa dosa yang kamu lakukan selama ini, telah menyebabkan banyak hal. di antaranya adalah:


1. ia telah menjadikan hatimu terhalang untuk mudah berbisik sama Allah Kekasihmu. jika kamu masih bertanya, bagai mana bisa dosa menjadi penghalang hati dan Tuhan?.. maka jawabnya: dosa itu telah merubah kodisi hatimu yang tercipta suci menjadi kotor dan najis. sementara Allah Mahasuci. bagai mana Zat yang maha suci mau bersemayam di tempat yang najis?.


2. dosa akan menjadikanmu hina, baik sekarang atupun di masa mendatang. ia merubahmu menjadi hamba yang hina di pandangan Allah, malaikat dan manusia seisi alam.


3. ia akan membelenggumu dari segala macam ketaatan, karena ia itu bagai tali belenggu yang mampu menelikungmu untuk tidak bersegera taat berkhidmat pada Allah.


4. beratnya memikul dosa, akan menghalangimu untuk ringan dan nerginas melakukan taat,
karena, dosa dosa itu akan merubah hatimu menjadi hitam kelam.
lalu kamu temukan hatimu dalam keadaan gelap gulita, keras dan sulit menerima kebenaran.
tidak ada ketulusan di dalamnya. tak ada hening lagi, tak ada lezatnya zikir dan ibadah.
kalau saja bukan karena kasih sayang Allah, niscaya kamu akan berani menyebrang dosa dosa kufur dan prilaku yang mencelakakanmu.


sungguh mengherankan, bagai mana mungkin pelaku dosa bisa merasakan manisnya ibadah?,
merasakan indahnya pertolongan Allah, tertarik akan indahnya munajat,
dan nikmatnya berduaan sama Allah sementar ia istiqamah menjalankan maksiat.


ya Allah ya Tuhan kami, lindungilah hamba yang lemah ini dari apaun itu wujudnya, asal itu maksiat.


Aamiin

Rabu, 09 Februari 2011

Tiga Kata Ajaib

Aku mau bagi sedikit tips.. yang dulu pernah aku baca dari sebuah bukuku..
tapi udah lama banget, aku juga udah lupa judul dan siapa pengarangnya..
tapi yang jelas aku masih inget betul inti tips ini.. soale tiga kata ini masih aku pegang sampe sekarang .. 
Tiga kata ini pernah memberi arti tersendiri dalam hidupku, membawa perubahan besar dalam fase-fase hidupku beberapa tahun lalu..
Tiga kata ajaib itu ialah :


Jangan segan-segan untuk mengucapkan maaf.
Mungkin sebagian orang merasa pantang untuk mengucapkan kata ini,
karena banyak anggapan bahwa orang yang meminta maaf akan dianggap lemah, kalah, atau tidak berdaya..Benarkah ?
Tidak !!  kata maaf dapat memunculkan sifat rendah hati,
“Maaf” membuat kita bisa menerima keadaan diri kita..
sebagai seorang manusia biasa, yang nggak mungkin luput dari kesalahan.
“Maaf” dapat membantu kita dalam ‘proses mengampuni’ diri sendiri – yang pada akhirnya dapat membawa ke proses ‘mengampuni orang lain’. “Maaf” bukan berarti kalah, sebaliknya, maaf membuat kita belajar menghargai orang lain yang pada akhirnya akan membawa ‘kemenangan tak terduga’ pada diri kita – “Maaf” memberi pelajaran bahwa ‘kebenaran adalah hak bagi semua orang’.
Bahkan, kadangkala “maaf” dapat membuat musuh-musuh kita malu, malu akan dirinya sendiri, malu akan kesombongan dan keangkuhan yang selalu ia pegang selama ini (Apalagi kalau dia betul-betul tahu bahwa sebenarnya kesalahan ada pada dirinya sendiri).
Dan jangan takut untuk meminta maaf !!! dan jangan pernah khawatir “Maaf”-mu tidak  diterima.. Bukankah di dalam lubuk hati terdalam setiap manusia, akan selalu ada keinginan untuk memaafkan dan mengampuni orang lain ?
So.. Jangan ragu-ragu untuk mengucapkan kata “Maaf” – dan buka hati anda, serta hancurkan kesombongan itu !
etiap orang tahu, kalau kita adalah makhluk sosial – makhluk yang tak mungkin mampu hidup sendiri tanpa orang lain.
So.. kata “Tolong” adalah kata yang ‘sangat wajar diucapkan’.
“Tolong” membuat kita menyadari keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam diri kita..
“tolong” membuat kita ‘lebih mampu’ menerima diri kita sendiri – secara apa adanya.
“Tolong” membuat kita lebih mampu untuk melihat secara jernih..
apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kita lakukan – dan dalam proses lebih lanjut hal ini dapat membantu kita untuk menerima setiap kekurangan yang ada dalam diri kita.
Sebagian orang merasa ‘malu’ untuk berkata “tolong” ..kenapa ? karena secara tidak sadar kita memang ‘terdidik’ untuk menjadi ‘mandiri’..  MANDIRI ? ..
TIDAK !! Mandiri bukan berarti kita tidak membutuhkan orang lain, mandiri bukan berarti menjadi egois dan tidak pernah melibatkan orang lain. Mandiri adalah sebuah proses penemuan jati diri – dan setahuku kata “Tolong” akan sangat dibutuhkan untuk menuju kemandirian..
dan jika tidak – anda akan tersesat kepada keegoisan semata.
Jangan ragu-ragu untuk meminta tolong kepada seseorang..
tahukah anda bahwa di dalam hati seseorang pasti selalu ada keinginan untuk menolong orang lain ?
bahwa selalu muncul harapan agar bisa membantu dan berarti bagi orang lain ? Yup !! ini adalah insting alami yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia.
So.. hargailah orang lain dengan meminta ‘tolong’ kepada dia.. buatlah dia merasa berharga di hidupmu, biarkan dia merasa lega dan bahagia karena bisa menolong anda.. Jangan malu untuk meminta tolong kepada orang lain.. termasuk orang-orang yang anda benci – karena biasanya kebencian itu akan ‘runtuh’ saat kasih mengalir dalam sebuah pertolongan yang tulus.
Terima kasih ? yup.. kata-kata yang sering kita lupakan saat kita menerima bantuan dari orang lain.  
Memang, bagi sebagian orang – sangat sulit untuk mengucapkan ini. Kenapa? karena “terima kasih” membutuhkan ketulusan,
“terima kasih” membutuhkan tatapan mata yang hangat, “terima kasih” membutuhkan sentuhan kasih…  sudahkah kita lupa akan hal-hal ini ?
Kita harus menyadari, bahwa sebenarnya bantuan yang diberikan orang lain kepada kita – apapun itu – tidak akan bisa tergantikan.
Banyak orang berusaha ‘membalas budi’ kepada orang lain.. tetapi seringkali hal ini malah melahirkan kekecewaan bahkan permusuhan.
Kenapa ? karena tidak akan ada budi yang bisa terbalaskan.. mata tidak mungkin diganti dengan mata – gigi tidak  mungkin digantikan dengan gigi – dan hidup tidak akan mungkin digantikan dengan hidup !
Bagaimana jika yang memberi bantuan tersebut adalah bukan orang yang kita kenal ? bagaimana jika yang memberi bantuan tersebut adalah orang tua kita ? bagaimana jika yang memberi bantuan tersebut adalah seorang malaikat ? dan bagaimana jika yang memberi bantuan tersebut adalah Tuhan ? mampukah kita ‘membalas-Nya’ ?
Jawabannya simpel : MAMPU !!
Tuhan telah merakit dua kata ini untuk anda.. TERIMA KASIH !! dua kata ini sudah mewakili semuanya.
Dua kata ini sudah mewakili balasan apapun yang pernah diberikan oleh orang-orang di sekitar anda.
Kata ‘terima kasih’ yang anda ucapkan – mewujudkan bahwa pertolongan yang dia berikan adalah pertolongan yang tak terbalaskan – pertolongan yang sangat berarti bagi hidup anda.
sudah berapa lamakah anda mulai ‘lupa’ mengucapkan kata-kata ini kepada orang tua, teman, atau Tuhan ?
Saya jadi ingat – ketika saya diwisuda – yang berarti awal kedewasaan hidup saya – saya bersujud dan mengucapkan ‘terima kasih’ kepada Bapak saya, yang sebagai single parent telah menjaga dan membiayai sekolah saya dari kecil.. dan tahukah apa yang terjadi ? kami menangis bersama ! sebuah hal yang sangat langka di keluarga kami.. segala kebencian dan permusuhan itu.. semuanya hancur lebur di hari wisudaku.. berganti dengan pelukan dan ciuman kasih perdamaian.. aku mulai tahu bahwa “Terima Kasih” juga mempunyai kekuatan dahsyat yang luar biasa..
Terima kasih.. dapat membuat anda belajar menghargai orang lain, dapat membuat anda ‘berdamai’ – dengan sesama, dengan alam.. dan dengan Tuhan..


Tiga kata diatas adalah tiga kata yang luar biasa – mampu merubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin – tiga kata yang bisa merubah seluruh siklus hidup menjadi lebih baik.. inssa ALLAH..
OK.. that’s all my tips for today.. see u..

•٠·˙ BAHAGIAKANLAH DIRIMU DENGAN PILIHAN ALLAH ˙·٠•



Sering kali kebanyakan kita ini tak rela alias resah dan gelisah menerima kenyataan kekinian (saat ini terjadi), yang itu ternyata adalah pilihan Allah-pasti terbaik- untuk kita. sebagian kita justru sering menghayalkan kenyataan indah lain, yang belom terjadi, yang itu ternyata hanya indah dalam bayangan dan hayalan,( belum tentu jadi kenyataan). hayalan indah inilah yang menjadikan manusia tak mampu merasakan indah dan nikmatnya fakta yang saat ini sedang terjadi padanya.
padahal, kalau saja mereka kunjung sadar, bahwa, seluruh bayangan nikmat, yang selama ini jadi lamunannya, pasti akan terjadi dan pasti akan ada di pangkuannya, sesuai dengan waktu dan catatan yang telah di tentukan Allah itu akan terjadi, niscaya mereka akan segera meletakkan dan mengistirahatkan hatinya pada keputusan Allah, dan mereka tak perlu lelah payah mengatur dan mengatur hidup ini harus sesuai dengan keinginan hawa nafsunya.mereka segera tahu diri, mana wilayah yang mereka harus kerjakan, dan mana yang tak boleh mereka kerjakan. mereka bagai penggali sumur yang sedang gigih mencari air. ia tahu, hanya do'a dan menggali tanah yang bisa ia lakukan,maka, ia-pun semangat berdo'a dan menggali tanah.  dan ia sadar, bahwa ia tak mampu mengijabahi doa dan memastikan dapat air dari hasil kerja kerasnya. karenanya, ia jadi orang yang sangat berserah diri secara total di hatinya akan putusan Allah. ahirnya, ia menjadi orang yang sangat semangat secara fisik, dan sangat tawakkal secara kejiwaan.
Syeh Ibnu Athaillah berkata dalam kitabnya:


 سوابق الهموم لا تخرق اسوار الاقدار. ارح نفسك عن التدبير,فما قام به غيرك لاتقم به لنفسك


 artinya: angan anganmu yang kadang jauh melejit, lari lebih cepat meninggalkan kenyataan yang saat ini terjadi-yang itu pilihan Allah-,sering membuatmu gelisah luar biasa, tetap tak akan pernah mampu meroboh kalahkan taqdir taqdir Allah yang bagai benteng benteng kuat. karenanya, istirahat dan tenangkan hatimu dari payah lelahnya ambisi untuk mengatur dan mengatur seluk beluk kehidupan ini agar sesuai dengan hawa nafsumu. apa apa yang sudah di atur Allah, hendaknya kamu nggak usah ikut campur tangan.


INGAT,,,,, TAWAKKAL ADALAH KERJAAN HATI-BUKAN FISIK-.
FISIK, PUNYA TUGAS USAHA KERAS SEBAGAI LADANG IBADAHNYA-BUKAN BERPANGKU TANGAN-.


by : Hamba ALLAH .

IDIOLOGI PEMIMPIN HIDUP MANUSIA





Sahabat, coba amati dan belajarlah dari dua orang berikut yang ber-Idiologi beda, ketika menangani satu kasus yang sama, akan beda juga cara pandang dan sikapnya. hal ini terjadi, tidak lain karena idiologi yang memimpin mereka berbeda.
Adalah Ustman bin Afwan, salah satu dari sahabat Rasul yang fikrah dan hatinya telah tercerahkan dengan sebuah idiologi Islam. Yang berputar putar di otaknya adalah Ridha Allah dan Surga-Nya. apapun yang ada di hadapannya, ia pandang sebagai ladang Surga. Apapun yang dia lakukan, selalu di dirikan di atas pondasi aqidah islam, yang bertumpu pada keyakinan akan adanya Allah yang ada sebelum alam ada, dan keyakinan akan adanya hisab, surga dan Neraka setelah hancurnya Dunia.
Hal ini sangat beda dengan yahudi madinah ini, karena pengaruh idiologi kapital Matrealis, yang berputar putar di otaknya hanyalah Materi Materi dan Materi. mata hatiya buta, otaknya keruh dan picik, sementara hatinya gelap dan keras, sulit tertembus cahaya dan tidak peka terhadap keadaan sekelilingnya.
Rasullah SAW bersama sahabat  untuk menyatukan dan mensejahterakan umatnya waktu di Madinah. Pada saat itu di Madinah sangat sulit mendapatkan air, jangankan untuk mandi, minum dan kebutuhan lainnya air untuk berwudhu sajapun umat Islam harus membeli air pada orang Yahudi. Pada saat itu hanya ada satu buah sumur sebagai sumber air di Madinah dan sumur itu adalah milik orang Yahudi dan semua orang Madinah harus merogoh kantongnya untuk mendapatkan air tersebut.


Melihat kondisi yang sangat memperihatinkan ini, Nabi Muhammad SAW dihadapan sahabat dan umatnya menyampaikan, “Barangsiapa diantara kalian yang bisa membeli sumur itu sungguh dia telah memiliki sorga.” Mendengar seruan Rasulullah SAW ini, para sahabat saling menoleh satu sama lainnya, pada saat itulah Utsman bin Affan mengacungkan tangan sambil berkata, “ Hamba sanggup ya Rasulullah.” Kemudian Nabi Muhammad menyampaikan kepada Utsman agar dalam membeli sumur itu dilaksanakan dengan shiyasah (strategi).


Kemudian untuk mewujudkan niat tersebut, Ustman bin Affan pergi menemui orang Yahudi pemilik sumur itu yang ditemani oleh Abubakar Siddiq RA dan Umar bin Khatab RA. Setelah bertemu,  Ustman langsung menyampaikan tujuannya :


Ustman : Wahai polan (orang Yahudi) kami bermaksud ingin membeli sumur ini. Yahudi : Ustman kau tahu bahwa sumur ini adalah sumber keuangan bagi kami, saya tidak akan menjualnya berapapun kalian beli.


Mendengar pernyataan dari orang Yahudi tersebut  membuat ketiga sahabat ini kaget dan ingat akan pesan Rasulullah harus dengan strategi/politik lalu Ustman kembali berkata:


Ustman : Kalau begitu saya beli separoh dari sumur ini.


Akhirnya barulah orang Yahudi ini mau menjual sumur tersebut separohnya. Setelah terjadi transaksi lalu Ustman kembali menyampaikan kepada orang Yahudi tersebut bahwa untuk hari pertama dan kedua silahkan kamu yang menjual air sumur ini. Mendengar perkataan Ustman ini membuat orang yahudi tersebut menjadi terharu dan kagum kepada Ustman akan kebaikannya tersebut.


Pada hari ketiga barulah giliran Ustman, pada giliran ini Ustman menyerukan kepada umat muslim di Madinah dapat mengambil air sumur itu dengan gratis, maka ramai orang datang mengambil air sumur itu bahkan ada juga diantaranya orang Yahudi. Begitu seterusnya pada giliran Ustman terus digratiskan akhirnya penduduk Madinah lebih memilih mengambil air pada giliran Ustman sehingga orang Yahudi tersebut sangat sedikit sekali mendapatkan uang dari sumur tersebut.


Melihat kenyataan itu lantas orang Yahudi tersebut akhirnya menjual sumur itu seluruhnya kepada Ustman bin affan.




by : Hamba ALLAH (lelaki IDIOLOGI )

KISAH Gagak, Bapak dan Anak

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berdua"
di halaman sambil memerhatikan suasana di sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran.


Si ayah lalu menuding jaring ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah bendanya itu?"
"Burung gagak", jawab si anak.Si ayah mengangguk-angguk,
namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi soal yang sama.


Si anak menyangkakan ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit kuat,
"Itu burung gagak ayah!"Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi soalan yang sama.


Si anak merasa agak keliru dan sedikit runsing dengan soalan yang sama diulang-ulang,
lalu menjawab dengan lebih kuat, "BURUNG GAGAK!!


"Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi
mengajukan soalan yang serupa hingga membuat si anak hilang sabar
dan menjawab dengan nada yang mehentak  hendak melayan si ayah, "Gagak la ayah.......".


Tetapi agak mengejutkan si anak, apabila si ayah sekali lagi membuka
mulut hanya untuk bertanyakan soalan yang sama. Dan kali ini sia
anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.


"Ayah!!! saya tak tahu sebeberapa ayah faham atau tidak.
Tapi sudah lima kali ayah bertanya soalan tersebut dan saya
sudah pun memberikan jawabannya. Apalagi yang ayah mahu saya katakan????
Itu burung gagak, burung gagak la.....", kata si anak dengan nada yang begitu marah.


Si ayah terus bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terpinga-pinga.
Sebentar kemudian si ayah keluar  dengan sesuatu di tangannya.
Dia menghulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan tertanya-tanya.
BACA sebuah diari lama."Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diari itu", pinta si ayah.


Si anak diam dan membaca diare itu yang berikut..........
"Hari ini aku di halaman  bersama anakku yang genap berumur lima tahun.
Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran.
Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya.


"Ayah, apa tu?". Dan aku menjawab, "Burung gagak".
Walau bagaimana pun, anak ku terus bertanya soalan yang serupa
dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama.
Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi cinta
dan sayangkannya aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.


Aku berharap ini menjadi suatu pendidikan yang berharga.
"Setelah selesai membaca DIARE tersebut si anak mengangkat muka
memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara,
" Hari ini ayah baru bertanya kau soalan yang sama sebanyak lima kali,
dan kau telah hilang sabar serta marah.




"MORAL OF THE STORY:


"JAGALAH HATI KEDUA IBU BAPAk.




JANGAN SESEKALI MENGHAMPAKAN HARAPAN MEREKA"

♥●•٠·˙ Kisah Sebuah Pernikahan ˙·٠•●♥





Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. Seharusnya


saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia. Tapi yang aku rasakan


justru rasa haru biru. Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada


satupun sanak saudara yang menemaniku ke tempat mempelai wanita. Apalagi ibu.


Beliau yang paling keras menentang perkawinanku.


Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari, "Jadi juga kau nikah sama


'buntelan karung hitam' itu ....?!?"


Duh......, hatiku sempat kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon


istriku disebut 'buntelan karung hitam'.


"Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis hitam,


gendut dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat kakinya. Lebih


tua beberapa tahun lagi dibanding kamu !!" sambung ibu lagi.


"Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan


Allah. Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu...?" Kali ini aku terpaksa


menimpali ucapan ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amat tersinggung


mendengar ucapanku.


"Oh.... rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu.


baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan dapatkan


seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau bawa perempuan


itu ke rumah ini !!"


DEGG !!!!




"Yanto.... jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba," teguran


Ismail membuyarkan lamunanku.


Segera kuucapkan istighfar dalam hati.


"Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah ...akhi," sekali lagi


Ismail memberi semangat padaku.


"Aku terima nikahnya, kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan mas


kawin seperangkat alat sholat tunai !" Alhamdulillah lancar juga aku


mengucapkan aqad nikah.


"Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah dien.


Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain."




Dikamar yang amat sederhana. Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama.


Memandangi istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam. Setelah


sekian lama kami saling diam, akhirnya dengan membaca basmalah dalam hati


kuberanikan diri untuk menyapanya.


"Assalamu'alaikum .... permintaan hafalan Qur'annya mau di cek kapan


De'...?" tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi disembunyikan


dalam tunduknya. Sebelum menikah, istriku memang pernah meminta malam


pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan Qur'an


tiap malam satu juz. Dan permintaan itu telah aku setujui. "Nanti saja


dalam qiyamullail," jawab istriku, masih dalam tunduknya. Wajahnya yang


berbalut kerudung putih, ia sembunyikan dalam-dalam. Saat kuangkat


dagunya, ia seperti ingin menolak. Namun ketika aku beri isyarat bahwa aku


suaminya dan berhak untuk melakukan itu , ia menyerah.


Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku 'tidak


menarik'. Sekelebat pikiran itu muncul ....dan segera aku mengusirnya.


Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.


"Bang, sudah saya katakan sejak awal ta'aruf, bahwa fisik saya seperti


ini. Kalau Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak menyesal


beristrikan saya, mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan yang banyak


untuk Abang. Seperti keberkahan yang Allah limpahkan kepada Ayahnya Imam


malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia sukai pada istrinya.


Saya ingin mengingatkan Abang akan firman Allah yang dibacakan ibunya Imam


Malik pada suaminya pada malam pertama pernikahan mereka," ...


Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan). Kemudian


bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak


menyukai sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya kebaikan yang


banyak."


(QS An-Nisa:19)


Mendengar tutur istriku, kupandangi wajahnya yang penuh dengan air mata


itu lekat-lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi seorang wanita


yang memiliki cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir Imam Malik, ulama


besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.


"Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan


kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai dan


menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas."


Pelan kudekati istriku. Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhya dalam


dekapku. Sementara, istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih


menyisakan segumpal ragu.


"Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh... saya


siap menerima keputusan apapun yang terburuk," ucapnya lagi.


"Tidak...De'.


Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena Allah.


Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika


seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi," paparku sambil


menggenggam erat tangannya.




Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya bait-bait


do'a kubentangkan pada Nya.


"Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan


cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang


cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Robbi saksikanlah malam ini


akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu.


Karera itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam Jannah-Mu !"


Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu. Lalu kutatap


raut wajah istriku denan segenap hati yang ikhlas. Ah, .. sekarang aku


benar-benar mencintainya. Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah


sejati. Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan munajat panjang pada-Nya.


Ia senantiasa menjaga hafalan KitabNya. Dan senantiasa melaksanakan shoum


sunnah Rasul Nya. "...dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah


tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka


mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya


pada Allah ..." (QS. al-Baqarah:165)


=========================================


Ya Allah sesungguhnya aku ini lemah , maka kuatkanlah aku dan aku ini


hina maka muliakanlah aku


dan aku fakir maka kayakanlah aku wahai Dzat yang maha Pengasih




BY  :Muhammad Ismail Yusuf.

jawabnya ada pada anda yang baca ( renungan )





Di depan ratusan santri, Kiyai itu bertutur dengan bahasa yang santun sekali.


dah gtu, nasihatnya di kemas dalam bentuk cerita, biar mudah di cerna oleh para santrinya .


Beliau bercerita, bahwa dulu itu ada anak muda yang berkeinginan untuk menuntut ilmu di salah satu Kiyai.
kemudian, setelah pamit ibunya yang janda itu, iapun berangkat.
di sepanjang perjalanan ia hanya dzikir dan dzikir.
sekian jarak telah di tempuh,
akhirnya sampailah ia pada sebuah danau yang NAMPAKNYA luas dan dalam sekali,
namun, setelah coba coba dia sebrangi, ternyata dari tepi ketepi hanya sedalam mata kaki orang dewasa.
tidak lebih.


setelah sampai daratan, ia melanjutkan perjalanan lagi. tak selang seberapa lama, ia menemukan kebun jambu yang berbuah bagus dan mulus mulus, namun, setelah di buka untuk di makan, hampir semua berisi singgat dan busuk dalamnya. akhirnya ia tinggalkan juga.


tidak jauh dari tempat yang kedua, ia temukan di hutan itu banyak sekali burung burung yang berbulu indah, sangat enak di pandang, namun, mereka sedang asik berpesta ria makan dengan menginjak nginjak bangkai temannya sendiri.


kiyai itu meneruskan pengajiannya, "nah anakku semua, setelah si santri muda ini sampai di rumah kiyai yang di tuju, ia langsung menceritakan semua peristiwa yang ia alami di sepanjang perjalann tadi. kemudian ia minta di tafsirkan pada kiyai itu. sambil tersenyum kiyai itu bilang, " anakku, aku melihatmu, besuk jadi orang hebat. jangan kamu kotori kejernihan hatimu ini dengan maksiat. anakku, peristiwa yang pertama, yakni, danau yang tampaknya luas dan dalam ternyata dangkal, itu artinya, besok ketika kamu sdh dewasa, akan kamu temukan banyak orang yang penampilan fisiknya seperti ulamak ulamak dalam ilmunya, surbannya, bajunya, gaya bicaranya dan lain sebagainya persis ulamak, namun, setelah di dalami betul ternyata, ia bagai kiyai sinetron. sangt sangat dangkal." santri ini terperanjat, " benarkah demikian kiyai??".... " benar" jawab kiyai.


kemudian yang kedua, yakni, jambu ranum dan mulus luarnya namun dalamnya penuh singgat artinya: besok dewasamu akan menemui banyak remaja remaji yang tampang fisiknya ganteng dan ayu ayu, namun, rata rata mereka sdh tidak gadis dan tidak perjaka lagi. " hah!!!!...." santri itu terkejut. "benar anakku", kata kiyai.




kemudian yang ketiganya, burung yang tampang fisik bulunya sangat enak di pandang, namun sedang berpesta daging teman sendiri artinya : besok di masa dewasamu akan kamu temui, banyak manusia yang tampang fisiknya sangat mengagumkan, enak di pandang. ia berdasi, bermobil mewah, rumah megah, koper dan perlengkapan semua ada asisten yang melayaninya, namun, itu semua adalah hasil dari perampokan secara halus pada anak buah yang di peras tenaganya dengan cara dhalim, atau hasil penipuan pada rakyat kecil. ia bersenang senang di atas bangkai, di atas tangisan orang lain.


"astaghfirulla...."... kata si santri. " benarkah semua ini akan terjadi??".... jawabnya sekarang ada pada kalian semua yang baca............................................................... 




by : Hamba ALLAH...

Wanita yang menutup aurat itu indah seperti emas permata





Islam mewajibkan umatnya menutup aurat. Kewajipan ini sepertimana yang terakam dalam surah an-Nur ayat ke 31 yang bermaksud: 


''Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya''


Manakah lebih mulia?


Pernah terjadi suatu kisah yang menceritakan tentang seorang gadis bukan Islam yang sangat terpikat dan mengagumi Islam. Dia juga sudah boleh memahami dan menerima segala-galanya tentang Islam kecuali satu perkara.


Mengapa wanita Islam mesti menutup aurat terutama memakai tudung?


Sudah banyak orang yang ditanya oleh gadis itu termasuk ustaz-ustaz dan orang Islam lainnya. Namun dia masih belum dapat berpuas hati dengan jawapan-jawapan mereka semua.


Pada suatu hari, kawan gadis itu telah membawanya berjumpa dengan seorang ustaz pula. Pada mulaya dia agak keberatan.


“Rasanya, sama sahaja jawapan daripada ustaz-ustaz itu. Tidak payahlah kita pergi membuang masa kita dengan menemui mereka.”


Kawannya yang sudah Islam itu terus memujuk, “Cubalah dahulu sahabat, bukan salah kita mencuba. Thomas Edison dan Kapten Fried juga hanya berjaya setelah ribuan kali percubaannya.”


“Tapi ini soal agama? Aku yakin Tuhan punyai sebab mengapa hanya wanita Islam sahaja yang diperlukan menutup keseluruhan badan kecuali wajah dan kedua tapak tangan. Manakala aurat lelaki hanya dari pusat ke lutut. Pasti ada sebabnya, tapi nampaknya orang Islam sendiri pun kurang mengerti.”


“Engkau perli aku ya?” Kawannya itu mencebik. Dia buat tidak endah. Kawannya mengalah, terus memujuk.


“Baiklah, ini yang terakhir. Kalau jawapannya kurang memuaskan hatimu, kita berhenti.” Tiada cara lain untuk memujuk sahabatnya itu melainkan melafazkan janji sebegitu.


Mereka berdua pergi berjumpa dengan ustaz tersebut.


“Maaf ustaz, inilah sahabat yang saya maksudkan tempoh hari. Alhamdulillah dia sudah mempercayai tentang Islam dan isinya. Cuma yang menyekat dirinya daripada melafazkan syahadah ialah kerana dia tidak dapat menerima alasan mengapa Islam menyuruh penganut wanitanya menutup aurat.”


Ustaz muda yang berjanggut sejemput itu tersenyum. Seakan faham dia pada masalah yang menjadi halangan kepada gadis itu.


Sejurus kemudian dia bersuara kepada gadis itu.


“Boleh saya bertanyakan beberapa persoalan dan kamu jawab dengan sejujur mungkin?”


“Boleh, tidak ada masalah.” Tingkah si gadis.


“Baiklah, kamu pernah ke pasaraya?”


“Pernah.”
“Pernah masuk ke tokoi emas?”
“Pernah.”
“Pernah ke pasar malam?”
“Pernah.”


Ustaz muda itu terdiam sejenak. Lantas menyambung kembali persoalannya.


“Baik, antara tempat-tempat yang saya nyatakan tadi di manakah dipamerkan atau dijual batu permata, intan berlian, emas perak yang mahal-mahal harganya?”


“Tentu sahaja di toko emas.”


“Bagaimana keadaannya?”


“Diletakkan di para yang cantik untuk pameran, dilindungi cermin yang kukuh dan kalis peluru untuk mengelak dari dikhianati. Bahkan mungkin tersimpan di dalam peti besi bagi tujuan keselamatannya dan hanya boleh dilihat oleh orang-orang tertentu sahaja.”


“Bagaimana pula dengan barangan kemas dari jenis yang sama namun barangan tiruan. Di manakah tempat mereka?”


“Jika yang sebegitu, mudah sahaja dijumpai di tepi-tepi jalan, malah sentiasa terdedah dan tidak ada yang sudi mencurinya kerana kemurahannya itu.”


Mata sahabat gadis itu bersinar, “Ada harapan,” katanya di dalam hati.


Ustaz tersebut segera menerangkan maksud analogi itu.


“Begitulah juga Islam yang sentiasa meletakkan wanita di tempat yang tinggi dan perlu sentiasa terjaga. Kewajipan menutup aurat adalah kerana tubuh badan seorang wanita itu adalah sangat berharga dan suci, mana mungkin kemuliaan dan kesucian seorang wanita itu dipamerkan kepada manusia yang tidak sepatutnya? Ibarat emas permata, intan berlian yang sentiasa terjaga dan dilindungi malah diletakkan di dalam bekas yang cantik dan selamat.”


Gadis berdua itu terpana. Jelas, terang lagi bersuluh. Sahabatnya tidak putus mengucapkan syukur.


Dia berkata, “Jika begitu ustaz, mereka yang tidak menutup aurat ibarat barangan murahan yang dapat dijumpai di tepian jalan, boleh dipegang sesuka hati malah harga sangat murah? Jika begitu, benarlah suruhan Allah untuk wanita menutup aurat sepertimana yang termaktub dalam surah an-Nur ayat ke-31.”


Ustaz itu hanya tersenyum sambil mengangguk.


Dan si gadis itu berkata dengan lancar dan tenang, “Tiada Tuhan melaikan Allah, nabi Muhammad pesuruh Allah.”

✿◕ ‿ ◕❀ Kiat Menjadi wanita paling anggun di dunia ✿◕ ‿ ◕❀





Wanita, dengan kecantikan yang Wanita miliki lebih anggun daripada mentari.
Wanita, dengan akhlaq yang Wanita miliki, lebih harum daripada kasturi.
Wanita, dengan keredahan diri yang Wanita miliki, lebih tinggi daripada rembulan.
Wanita, dengan sifat keibuan yang Wanita miliki, lebih menyegarkan daripada hujan.


Oleh kerana itu, peliharalah kecantikan itu dengan Iman;
peliharalah keridhaan itu dengan sikap qana’ah;
dan peliharalah kesucian diri itu dengan hijab.


Ketahuilah, bahawa perhiasan kita bukan terletak pada emas dan perak dan bukan pula pada berlian yang kita kenakan, melainkan pada dua raka’at di penghujung malam,
kehausan di tengah hari yang terik disebabkan puasa kerana Allah, sadaqah yang tersembunyi tampa ada yang mengetahui selain Allah, air mata hangat di saat beristifar dan zikir yang membersihkan dosa, sujud yang lama di atas hamparan sajadah, dan rasa malu kepada Allah saat dorongan kejahatan dan rayuan musuh manusia datang menggoda.


Jadikanlah taqwa itu bak pakaian kita, niscaya kita akan menjadi Wanita yang tercantik di dunia meskipun pakaian kita ter tambal-sulam. Jadikan rasa malu kita sebagai baju kurung kita, niscaya kita menjadi Wanita yang paling anggun di dunia meskipun kita tidak beralas kaki.


Hindari oleh kita pola hidup seperti yang dilakukan oleh wanita-wanita fasiq dan non-muslim, yang suka memperlihatkan daya tarikannya untuk memikat lawan jenis, kerana sesungguhnya wanita-wanita fasiq dan non-muslim itu adalah bahan bakar neraka Jahannam.


Di Setiap Bagian Dari Kehidupan Kita Pasti Akan Di Temui Sisi Yang Gelap, Tiada Lain Bagi Kita Untuk Menanggulanginya, Kecuali Dengan Menyalakan Pelita Dalam Diri Kita Sendiri,, Wassalam,

Pasrahkan Di Mana Saja Allah Mendudukkan Dirimu







“Adapun manusia, bila Rabb-nya mengujinya lalu
dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia
berkata : “Rabbku telah memuliakanku. Sedang jika
Rabbnya mengujinya, lalu ia mengurangi rezekinya, maka
ia berkata, “Rabbku menghinaku.” (QS. Al-Fajr : 15-16)


Kita semua umumnya pernah mengalami. Memohon pada
Allah dengan sepenuh hati, khusyu, agar Allah
memberikan sesuatu yang kita inginkan. Meminta dengan
penuh harap kepada Allah untuk mengabulkan permintaan
yang kita anggap itulah kenyataan yang paling baik.
Berharap pada Allah agar Allah memberikan kita sebuah
nikmat yang dalam pandangan kita, nikmat itulah yang
paling tepat untuk kita. Tapi … ternyata, permintaan
itu tak kunjung dikabulkan oleh Allah swt.


Mungkin, banyak di antara kita yang mengalami keadaan
seperti ini mengeluh, kecewa, putus asa, frustasi, dan
sebagainya. Padahal, pernahkah kita berpikir, sejauh
mana kebenaran asumsi kita bahwa penundaan pemberian
Allah itu adalah suatu bencana? Atau, pernahkah kita
merenungkan, mungkin penundaan permintaan kita itu
justru karunia yang harus kita syukuri? Apakah
pengabulan do’a dan harapan itu selalu bermakna
kemuliaan dari Allah untuk kita? Atau apakah pemberian
langsung Allah kepada kita itu justru sebuah bencana?
Kita tidak pernah tahu rahasia itu semua.


Menganggap bahwa pemberian itu bukti kemuliaan dan
penundaan pemberian itu keburukan, merupakan sikap
yang disinggung dalam firman Allah swt, “Adapun
manusia, bila Rabb-nya mengujinya lalu dimuliakan-Nya
dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata : “Rabbku
telah memuliakanku. Sedang jika Rabbnya mengujinya,
lalu ia mengurangi rezekinya, maka ia berkata, “Rabbku
menghinaku.” (QS. Al-Fajr : 15-16) Manusia yang
diceritakan dalam firman Allah itu, menganggap
kesenangan identik dengan kemuliaaan dari Allah.
Sebaliknya pengurangan rizki itu identik dengan
penghinaan dari Allah.


Pemberian dan penundaan nikmat merupakan masalah yang
paling penting dan amat berpengaruh dalam kehidupan
seseorang. Sayangnya seperti firman Allah tersebut,
banyak banyak orang yang keliru memahami masalah itu.
Dan karena itulah al-Qur`an meluruskannya. Seringkali
Allah menangguhkan pemberian dunia pada makhluk yang
paling dicintai-Nya, sementara Ia mencurahkan segala
macam kesenangan dunia kepada makhluk yang paling
dimurkai-Nya. Karena itu, pemberian duniawi dari Allah
bukan tanda kemuliaan, dan penahanan pemberian bukan
tanda kehinaan.


Ibnu Athaillah berkata, “Jika Allah menahan
pemberian-Nya padamu, maka pahamilah bahwa itu adalah
suatu karamah (kemuliaan) untukmu selama kau
pertahankan keislaman dankeimananmu, higga segenap apa
yang dilakukan Allah kepada dirimu menjadi karunia
pula kepadamu.” Ia kemudian m melanjutkan, “Cukuplah
sebagai balasan Allah atas ketaatanmu, jika Dia ridha
kepadamu karena engkau menjadi orang yang taat
kepadanya. Cukuplah sebagai balasan atas orang-orang
yang beramal, Allah bukakan hatinya untuk menjalankan
ketaatannya, dan apa saja yang diberikan pada mereka
berupa kesenangan terhadap-Nya.”


Template by:
Free Blog Templates