Selasa, 09 November 2010

tetesan air mata saudaraku...karena hatiku..........



sahabat,,

sering kita melihat status, ataupun catatan, pesan masuk di pesbuk ini yang menjurus kepada pembongkaran aib saudara kita, "gag asyik kalo gag ngerumpi,,,,,eh, si ini begini,,,,begitu,,,dst", begitu kira2. padahal hal yang remeh ini dapat menyebabkan tetesan air mata saudara kita terjatuh akibat perbuatan yang tidak kita sadari..ya,,,aib.



seolah diri kita paling benar, paling sempurna tiada cacat dan cela. Ibarat kata pepatah, “Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak.”.astagfirullah, apakah pantas?



Seorang ulama salaf berkata, “Aku mendapati orang-orang yang tidak memiliki cacat/cela, lalu mereka membicarakan aib manusia maka manusia pun menceritakan aib-aib mereka. Aku dapati pula orang-orang yang memiliki aib namun mereka menahan diri dari membicarakan aib manusia yang lain, maka manusia pun melupakan aib mereka.”(Jami’ul Ulum Wal Hikam (2/291).



mungkin temen2 pernah mendengar hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang berbunyi:



“Siapa yang melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan yang sangat dari kesusahan dunia niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan di hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan nanti di akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya….” (HR. Muslim no. 2699)



hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:



“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari-cari/mengintai aurat6 mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat kaum muslimin, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia).” (HR. Ahmad 4/420, 421,424 dan Abu Dawud no. 4880. Kata Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud: “Hasan shahih.”)



Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma menyampaikan hadits yang sama, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi:



“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2032, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain, hadits no. 725, 1/581)



Dari hadits di atas tergambar pada kita betapa besarnya kehormatan seorang muslim. Sampai-sampai ketika suatu hari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma memandang ke Ka’bah, ia berkata:

“Alangkah agungnya engkau dan besarnya kehormatanmu. Namun seorang mukmin lebih besar lagi kehormatannya di sisi Allah darimu.”(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2032)



hadits dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:



“Sesungguhnya (di hari penghisaban nanti) Allah mendekatkan seorang mukmin, lalu Allah meletakkan tabir dan menutupi si mukmin (sehingga penghisabannya tersembunyi dari orang-orang yang hadir di mahsyar). Allah berfirman: ‘Apakah engkau mengetahui dosa ini yang pernah kau lakukan? Apakah engkau tahu dosa itu yang dulunya di dunia engkau kerjakan?’ Si mukmin menjawab: ‘Iya, hamba tahu wahai Rabbku (itu adalah dosa-dosa yang pernah hamba lakukan).’ Hingga ketika si mukmin ini telah mengakui dosa-dosanya dan ia memandang dirinya akan binasa karena dosa-dosa tersebut, Allah memberi kabar gembira padanya: ‘Ketika di dunia Aku menutupi dosa-dosamu ini, dan pada hari ini Aku ampuni dosa-dosamu itu.’ Lalu diberikanlah padanya catatan kebaikan-kebaikannya…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)



subhanallah,,,begitu banyak peringatan Allah dan Rasul untuk kita sahabat......masihkah kita hobby ngegosip? mencela dan menghina?astagfirullah.........

Karena itu sahabat… kita tutup aib kita dengan cara menutup aib saudara kita yang memang pantas ditutup. Dengan kita menutup aib saudara kita, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menutup cela kita di dunia dan kelak di akhirat. Siapa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala tutup celanya di dunianya, di hari akhir nanti Allah Subhanahu wa Ta'ala pun akan menutup celanya sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:



“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya.” (HR. Muslim no. 6537)

Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.



"ketika eligi persaudaraan begitu erat kurasa..."




4 komentar:

Elly golden woman mengatakan...

subhanallah...http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/5.gif.

AKu Hanya wanita biasa mengatakan...

alhamdulilah ...:D
semogah bermafaat..Aamiin

dytautami mengatakan...

jangan sampai kita masuk dalam golongan orang yang suka berbuat begitu ya....

AKu Hanya wanita biasa mengatakan...

dytautami>> Aamiin insya ALLAH...

Posting Komentar


Template by:
Free Blog Templates