Senin, 28 Maret 2011

(✖╭╮✖) Jangan Jadikan Aku Istrimu (✖╭╮✖)

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan bosan kamu berpaling pada perempuan lain


kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas, wajah mantan yang terlihat begitu sempurnapun tak mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian


Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk mengganti popok anakmu ketika dia terbangun tengah malam


sedang selama sembilan bulan aku harus selalu membawanya di perutku, membuat badanku pegal dan tak lagi bisa tidur sesukaku


Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka dan sedih dan kamu lebih memilih teman perempuanmu untuk bercerita
 
kamu harus tahu meski begitu banyak teman yang siap menampung curahan hatiku, padamu aku hanya ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidurmu yang tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat




Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita bercinta


kamu harus tahu aku menikmati kebersamaan denganmu dan mendengar rayuan gombalmu yang lebih terdengar lucu daripada romantis adalah saat-saat yang kutunggu


Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan menjatuhkan talak padaku


kamu tahu betul, kita memang berbeda dan bukan persamaan yang menyatukan kita tapi komitmen bersama


Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu memilih tamparan dan 
pukulan untuk memperingatkan kesalahanku


sedang aku tidak tuli dan masih bisa mendengar kata-katamu yang lembut tapi berwibawa
Jangan pilih aku sebagai istrimu, jika nanti setelah seharian bekerja 
kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu teman-temanmu


sedang seharian aku sudah begitu lelah dengan cucian dan setrikaan yang menumpuk dan aku tidak sempat bahkan untuk menyisir rambutku, anak dan rumah bukan hanya kewajibanku karena kamu menikahiku bukan untuk jadi pembantu tapi pendamping hidupmu dan jika boleh memilih aku akan memilih mencari uang dan kamu di rumah saja sehingga kamu akan tahu bagaimana rasanya




Jangan pilih aku sebagai istrimu, jika nanti kamu lebih sering di kantor dan berkutat dengan pekerjaanmu bahkan di hari minggu daripada meluangkan waktu bersama keluarga


Aku memilihmu bukan karena aku tahu aku akan hidup nyaman dengan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga karena kita tidak hidup untuk hari ini saja


Jangan pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu malu membawaku ke pesta pernikahan teman-temanmu dan memperkenalkanku sebagai istrimu


meski aku bangga karena kamu memilihku tapi takkan kubiarkan kata-katamu menyakitiku. bagiku pasangan bukan sebuah trofi apalagi pajangan, bukan hanya seseorang yang sedap dipandang mata tapi menyejukkan batin ketika dunia tak lagi ramah menyapa. rupa adalah anugerah yang akan pudar terkikis waktu dan pada saat itu kamu akan tahu kalau pikiran dangkal telah menjerumuskanmu


Jangan pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu berpikir akan mencari pengganti ketika tubuhku tak selangsing sekarang


kamu tentunya tahu kalau kamu juga ikut andil besar dengan melarnya tubuhku karena aku tidak lagi punya waktu untuk diriku sedang kamu selalu menyempatkan diri ketika teman-temanmu mengajakmu berpetualang


Jangan buru-buru menjadikanku istrimu, jika saat ini kamu masih belum bisa menerima kekurangan dan kelebihanku


sedang seiring waktu kekurangan bukan semakin tipis tapi tambah nyata dan kelebihanku mungkin akan mengikis kepercayaan dirimu. kamu harus tahu perut buncitmu tak sedikitpun mengurangi rasa cintaku dan prestasimu membuatku bangga bukan justru terluka




Minggu, 27 Maret 2011

Betapa Miskinnya Diri Kita



Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.


Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.


Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya,
”Bagaimana perjalanan tadi?”
“Sungguh luar biasa, Pa.”
“Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?” tanya sang ayah.


“Iya, Pa,” jawabnya.
“Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?” tanya ayahnya lagi.
Si anak menjawab, “Saya melihat kanyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki empat ekor.


Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya.


Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka.
Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison.


Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri.


Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka.
Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan,”Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita.”


Terlalu sering kita melupakan apa yang kita miliki dan hanya berkonsentrasi terhadap apa yang tidak kita miliki. Kadang kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan anugerah bagi orang lain.



Semua berdasar pada perspektif setiap pribadi. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan atas anugerah yang telah disediakan oleh-Nya bagi kita daripada kuatir untuk meminta lebih lagi.

Bunda, Tolong Mandikan Aku Sekali Saja



Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.




Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, "Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".

Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?". Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.

Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.

Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.

Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?" Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.

Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya.


Semoga sahabat , dapat mengambil hikmah dari tulisan ini. 

Bahwa uang/hal2 duniawi dapat kita cari kapan pun juga kita mau...

tapi penyesalan dan takdir akan datang tanpa kita ketahui waktunya dan 

waktu tidak akan dapat di putar kembali... :)

.::AKU HANYA WANITA BIASA::.

•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ•*¨*•.¸¸


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak...
Terima kasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih....
Padahal kau begitu tahu begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.
Karenanya ku ingin kau tau,aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan.
Maka ketahuilah...


Kepadamu yang akan memilihku kelak...
Aku tak sebijak bunda Khadijah, karenanya ku ingin kau tau,
aku bisa saja berbuat salah dan begitu membuatmu marah.
Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku,
nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah pemimpinku, tak akan berani ku durhaka kepadamu...


Duhai kau yang yang telah memilihku kelak....
Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu,
ada kalanya aku akan terlihat begitu kusam dan jelek.
Mungkin karena aku begitu sibuk berjibaku di dapur,
untuk menyiapkan makan untukmu dan malaikat-malaikat kita nanti -InsyaAllah-.
Maka, aku akan tampak kotor dan bau asap.
Atau karena seharian ku harus membenahi istana kecil kita,
agar kau dan malaikat kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat.
Maka mungkin aku tidak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.
Ataukah kau akan menemukanku terkantuk-kantuk saat mendengar keluham dan ceritamu,
bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu,
tapi semalam saat kau tertidur dengan nyenyak,
aku tak sedetikpun tertidur kerana harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel,
dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu..
. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku,
maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatan ku...


Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak...
Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah,
menangis dan tak terkontrol, bukan karena ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa,
aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku,
dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu,
maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya belaianmu...
Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadam segala resahku...


Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak...
Ketahuilah, aku tak secerdas Aisyah..
Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-NYA..
Jangan segan membangunanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih..
Jangan letih mengingatkanku untk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah..
Bimbing tanganku ke Jannah-NYA agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya...


Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku...
Seiring berjalanya waktu,kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah,
akan menipis dam memutih. Kulitku yang bersih akan mulai keriput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar...
Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu...
Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu...
Maka jangan pernah berpaling dariku...
Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah,
yaitu rasa cintaku padamu...
Ketahuilah... Tiap harinya, tiap jam, menit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu.
Maka cintailah aku karena-NYA, dengan apa adanya aku...
Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna...
Maafkan aku karena aku bukan istri Nabi...
Aku hanya wanita biasa..........


Selasa, 22 Maret 2011

♪♫•*¨*•.¸¸ jika kau mencintai Q ¸¸.•*¨*•♫♪





jika kau mencintaiku karena kecantikanku

menyejukkan setiap mata yang memandangnya,

kemudian aku bertanya

saat kecantikan itu memudar ditempuh usia

seberapa pudarkah kelak cintamu padaku?







jika kau mencintaiku karena sifatku yang ceria

menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu

kemudian aku bertanya

bila keceriaan itu kelam dirundung duka

seberapa muram cintamu kan ada?







jika kau mencintaiku karena ramah hatiku

memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu

kemudian aku bertanya

kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka

seberapa mampu cintamu memendam praduga?




jika kau mencintaiku karena cerdasnya diriku

membuatmu yakin pada putusanku

kemudian aku bertanya

ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua

seberapa bijak cintamu tuk tetap mengharapku?




jika kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki

menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku

kemudian aku bertanya

jika di tengah itu rasa manjaku tiba menyeruak

seberapa tangguh cintamu tuk tetap bersamaku?




jika kau mencintaiku karena tegarnya sikapku

menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu

kemudian aku bertanya

andai ketegaran itu rapuh diterpa badai

seberapa kuat cintamu bertahan?




jika kau mencintaiku karena pengertian yang ku berikan

menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang ku tanam

kemudian aku bertanya

kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat

seberapa kau mampu mengerti cinta ini?




jika kau mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku

menambah dalamnya rasa cinta semakin kau mengenalku

kemudian aku bertanya

mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku

seberapa besar cinta mampu memaafkan?



jika kau mencintaiku karena keteguhan imanku

bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya

kemudian aku bertanya

kala iman itu jatuh menurun

seberapa berkurang akhirnya cintamu padaku?



jika kau mencintaiku karena

ku yang tlah kau pilih sebagai cinta yang kan kau pegang sepanjang hayat

kemudian aku bertanya

pun hati ini tergoncang

seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?




Andai sejuta alasan tak cukup

untuk membuat cinta ini tetap bersama diriku

maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cinta ini....



Aku ingin kau cintai karena Allah..

karena Dia kan selalu ada tuk menjaga

maka cintaku kan tetap utuh dan setia

hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu

karena cintaku berpulang pada-Nya..



*untuk engkau yg ku harap menjadi qawwamku, kata yang ingin kuucap, 
kupegang dan kupertahankan.. setelah walimatul ursy’



Bismillahirrahmaanirrahiim.



Aku ingin kau mencintaiku karena Allah, dengan segala kekurangan dan kelemahanku...

catatan hari ini





diantara wanita-wanita tangguh aku berdiri

sungguh aku mencari sabar dan dera diantaranya

kiblat-kiblat yang aku gak pernah ngerti akhirnya

dan sungguh ini adalah kesakitanku juga

kesakitan yang sebenarnya bukan tempatku untuk mengepul



dan kenapa aku harus banyak melihat lara itu di mereka

akupun jua merasakan ratapan klasik yang nyata

habis benar dayaku, terkuras parah senduku

walaupun harus berulang kali kutegaskan untuk bagaimana!!!

bukan lagi kenapa!!!! masihku tak mampu...



sungguh kami adalah tulang rusuk yang bengkok untuk kalian!!

bukan tulang kepala untuk lebih tinggi daripada kalian!!

dan bukan pula tulang kaki, yang menjadikannya lebih rendah dari kalian!!!

kami ada didekat hati kalian!!!!!!!!!!!!!!

untuk kalian cintai dan lindungi!!!!!!!!!!!!!

Ketika Ukhuwah Itu Berbuah Rindu



Ketika ukhuwah itu berbuah rindu

Biarkanlah lantunan do'a Rabitah mengalir dalam helai-helai nadi

Membasahi setiap jengkal lidah dalam tiap ucap

Menghujam hati dalam hela nafas



Ketika ukhuwah itu berbuah rindu

Biarlah tetes-tetes air mata ini menjadi panawar

Dan isak tangis itu menggema dalam penantian

Berharap, memohon dan meminta

Entah di dunia atau di akhir sana

Mampu merangkul raga-raga para pewaris Surga



Teruntuk yang saling merindu dan mencinta karena Dzat-Nya.

Semoga Allah senantiasa menyatukan hati-hati kita dalan buaian indah Ukhuwahnya

Biarlah raga ini tiada bertemu

Biarlah mata ini tak mampu melihat

Biarlah semua tak mampu dirasakan

Meski hanya sebatas pertemuan maya

Namun cinta karena-Nya kan jadi obat penawarnya



Allah berfirman:”Dan hendaklah ada dari antara kamu satu golongan yang mengajak kepada kebaikan dan menyeru kepada hal yang ma’ruf serta melarang hal yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”



Ibnu Taimiyah mengatakan:”Amar ma’ruf adalah memerintahkan untuk bersatu dan berkumpul adapun nahi mungkar adalah menegakkan hudud dengan Syari’at Allah.”



Maka, marilah kita rapatkan shaff, kikis rasa ta’ashub pada diri kita, juga prasangka buruk terhadap yang lain, juga perasaan bahwa diri kita selalu dalam kebenaran dan yang lain selalu berada dalam kebathilan, juga klaim bahwa hanya kita yang memahami dien sedangakan yang lain hanyalah juhala’yang tidak perlu didengarkan



Salam Ukhuwah

˜*•. ˜”*°•.˜”*°• ADA APA DIANTARA TUJUH •°*”˜.•°*”˜ .•*˜













Jika diantara tujuh ada nol
Maka hidupmu belum ada tujuan

Jika diantara tujuh ada satu
Satu adalah tujuan hidupmu
Enam adalah keyakinan hidupmu

Jika diantara tujuh ada dua
Dua adalah adanya dirimu dan tujuanmu
Lima adalah makna hidupmu

Jika diantara tujuh ada tiga
Tiga adalah pegangan hidupmu
Empat adalah bagian alam hidupmu

Karena diantara tujuh ada sembilan puluh sembilan...
Maka Satu itu adalah yang menyempurnakan dari segala yang maha sempurna!

jika setiap insan mampu membaca,memahami dan mengerti lalu menterjemahkannya di antara tujuh dalam kehidupannya,
Maka sembilan puluh sembilan adalah jalan terang menuju Satu!

Minggu, 20 Maret 2011

Kriteria cwo(ikhwan) genit



1.Ikhwan genit akan bergaya dia paham agama tapi sebenarnya biasa-biasa saja.

2.Ikhwan genit jarang ke Masjid, ke Masjidnya pas jum’atan saja.

Pas Jum’atan aja masih diselingi ngantuk, rame sendiri, dan sibuk dengan HP nya.


3.Ikhwan genit, akan menyingsingkan celananya alias menjadi sosok congklangers

( biar ga isbal ) di depan para akhwat sedang klo bertemu dengan cewek biasa diturunkan lagi celananya.



4.Ikhwan genit suka chating dengan akhwat, diskusi dengan hal-hal yang ga perlu,

katanya segalah dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah.



5.Ikhwan genit suka nelpon-nelpon akhwat tanpa agenda yang jelas,

lama banget,n mendayu-dayu, padahal sms saja bisa.



6.Ikhwan genit, memanfaatkan amanah dakwah nya untuk kepentingan dirinya,

dan menseleksi akhwat, menilai akhwat layak tidak untuk dirinya,

sekufu tidak dengan dirinya,dan orientasi pribadi lainnya.



7.Ikhwan genit memanfaatkan kepandaiannya dalam skill tertentu untuk menarik akhwat,

misal skill memperbaiki komputer,HP, pemrograman, buat blog (site) dan buat proposal atau kerja teknis lainnya.



8.Ikhwan genit berjalan suka jelalatan, klo ada akhwat yang melintas di depannya selalu memberi penilaian, “ akhwat ini 80, akhwat itu 70 … dsb”



9.Ikhwan genit, sok perhatian ke akhwat, mempunyai belas kasihan yang terlalu berlebihan,

padahal biasa-biasa saja sebenarnya bisa.



10.Ikhwan genit, suka bercanda dan cair dengan akhwat, dan ga risih dengan syuro yang berhadap-hadapan.



11.Ikhwan genit suka sekali sms tausiyah padahal sebenarnya dia lagi kangen saja sama akhwat idolanya,

menurut saya etika sms tausiyah,” sent to all”, ga ada spesifikasi untuk ikhwan/akhwat tertentu,

atau untuk lebih berhati-hati ikhwan sms tausiyahnya ke ikhwan dan akhwat ke akhwat.



12. Ikhwan genit yang kebetulan mendapat amanah di kaderisasi, perhatian n sok campur tangan dengan kaderisasi akhwat, padahal jelas-jelas kaderisasi ikhwan dan akhwat benar-banar sesuatu yang terpisah,

dan semuanya sudah ada yang ngurusin.



13.Ikhwan genit suka menjanjikan “ nikah “ kepada seorang akhwat padahal itu masih lama banget menikahnya alias ngetek duluan, n yang terjadi akhirnya adalah back street.. wew parah!!



14.Ikhwan genit suka koleksi foto akhwat, dan suka menge-crop foto akhwat yang jadi idolanya, dan lebih gila lagi, menjadikannya background atau screen servernya di komputernya atau laptopnya.



15.Ikhwan genit suka koleksi teman-teman akhwat dengan FS, YM, dan sok perhatian ngasih komen di FS nya.



16.Ikhwan genit ga suka kajian, tapi seneng beli buku, padahal bukunya juga ga di baca.



17.Ikhwan genit suka jalan-jalan di Sunday morning dan melotot lihat akhwat cantik, n ga bisa Godhul bashor,

ayo ikhwan tundukkan pandanganmu, biar kami bisa leluasa kalau harus berjalan di depanmu.

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, … (QS.An-Nuur[24]:30-310″



18. Ikhwan genit dalam obrolan teman sesamanya yang dibicarakan selalu seputar akhwat, minim membahas ilmu dien, dan strategi dakwah.



19.Ikhwan genit sering berkunjung ke tempat akhwat, banyak sekali alasannya, entah mau pinjem buku, mau ngantar sesuatu, atau apalah tanpa ada alasan yang jelas.



20.Ikhwan genit suka tertawa terbahak-bahak ga karuan kalau lagi berkumpul sesamanya,

padahal kelihatannya antheng & alim banget pas di depan akhwat & pas syuro’.



Hayoo merasa ikhwan  kaya gini siapa  hayoo...ha

♪♫•*¨*•.¸¸BERDUA LEBIH BAIK ❤ Untukmu Kekasihku¸¸.•*¨*•♫♪



Menatap padang meluas,
berdiri seorang,
tiada sesiapa temani


Susuri jalan panjang,
hingga temui lembah curam
Tetap sendiri
Susah payah
lewatinya
Hingga raga
bermandi peluh


Inginku,
Dalam susah, dalam senang
bisa lalui bersama
Sosok yang bisa beri makna
bersama nikmati masa suka,
dukung aku di saat duka


Tahukah kau?
ALLAH telah ciptakan semua dengan pasangannya
ingatkah kau?
Lelah rasanya jalani semua sendiri


Ingin aku lewati lembah hidup
yang tampak indah
Berdua denganmu,
pasti lebih baik
Aku yakin itu
karena sendiri hati
bagai langit berselimut kabut


Kasihku,
Inginku kau ada disini,
temaniku arungi hidup.
Adamu kuyakin kan kuatkan jiwaku.
Berdua denganmu pasti kan lebih baik,
Kau laksana air di padang pasir,
bagiku.


Perempuanku
Biarkan aku disini untukmu,
Ku hanya ingin hibur kau setiap saat
yang pasti menyenangkan
untukmu dan untuk diriku
Namun,
Ku juga sadar
Tak mudah gapai asaku
Bersama denganmu
Smua tetap harus ku jalani
dalam kesendirian & Meski kita telah bersama


Lihat kawan disana
Berarak mengikutiku pasti dia pun tahu
Namun harus kujalani
Berdua denganmu, pasti lebih baik
Aku yakin itu
Bila sendiri hati bagai langit berselimut kabut







Katanya, Anak Adalah Anugerah



Katanya, Anak adalah anugerah.
Tapi, mengapa tak sedikit orangtua
yang kerepotan mengendalikan anak?


Katanya, Anak adalah anugerah.
Tapi, mengapa sebagian ayah
Justru melemparkan tanggung jawab
Perilaku anak hanya pada istrinya?


Katanya, Anak adalah anugerah.
Tapi, mengapa sebagian ibu
Yang memilih membesarkan anak secara penuh,
Justru malah terlihat lelah dan stress menjalankannya?


Katanya, Anak adalah anugerah,
Tapi, mengapa sebagian besar anak
Justru dijatuhkan harga dirinya di rumah?
Dengan disalahkan setiap hari
Dan dimarahi 3x sehari (atau sehari 3x?)


Sebenarnya,
Anak bisa patuh tanpa DITERIAKI
senang berbuat baik tanpa DIMINTA
Anak akan belajar tanpa DIPAKSA
Anak dapat mandiri tanpa DIGURUI
Anak punya ketahanan diri tanpa DIISOLASI




Orangtua Biasa, Memberitahu;
Orangtua Baik, Menjelaskan;
Orangtua Bijak, Meneladani;
Orangtua Cerdas, Menginspirasi
(Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari)




Tahukah Anda:
Sebagian masalah anak, orangtua sendiri yang jadi penyebabnya?
Anak malas belajar, tidak mandiri dan tidak patuh pada orangtua,
Orangtua sendiri yang jadi penyebabnya?




“Subhanallah, indah sekali hidup dengan anak kalau kita tahu ilmunya”


“Insya Allah saya berjanji di sini dan di hadapan Allah SWT saya akan jadi kelak mejadi ibu yang shaliha.
Memberikan haq anak, sesuai perintah Allah & Rasul-Nya, sampai saya mati!” insya ALLAH ^_^

Kamis, 17 Maret 2011

Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..





Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng
Dikasih amanah pura-pura batuk
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk
Terus dakwah gimana? digebuk?
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit
Kesehariannya malah jadi genit
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiit
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng
Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah
Rencana awal cuma kirim Tausyiah
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Abis nonton film palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya.. yang diartikan sama dengan hidup sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat pacaran..
Ketemuan di mol yang banyak taman..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma lirik-lirikkan dan makan bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun heran..
Kalo ketemu Murabbi atau binaan..
Mau taruh di mana tuh muka yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes romantis semriwing asoy-asoy-yaannn..
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir..
Buat beli tabloid bola nggak pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-ketir..
Leher saudaranya mau dipelintir!
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan antah berantah..
Dakwah yang dulu kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama Aminah..
Duh duh… Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Buka facebook liatin foto akhwat/ikhwan..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal gak jago silat..
“Assalammu’alaykum Ukhti, salam ukhuwah.. udah kuliah? Suka coklat?”
Disambut baik sama ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara cepat..
Asik, akhirnya bisa jg ikhtilat…
yaudah.. langsung TEMBAK CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak ulat..
Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat..
Kasusnya sih kebanyakan yang ‘gulat’..
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat…
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur’an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi?
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang lain deket banget sama akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut kebingungan..
Oh kasihan.. Mendingan cacingan..
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat nahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segudang..
Semangat cuma pas diajak ke warung padang..
Atau maen game bola sampe begadang..
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang…
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah…
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin melongo..
Binaan nggak ada satupun yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo..
Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si komo..
Oh noo…
Jadi Ikhwan akhwat Jangan Cengeng..
Akhi ukhti… banyak sekali sebenarnya masalah Ikhwan akhwat..
Dimanapun harokahnya…
Akhi ukhti.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Ikhwan akhwat lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor atau saat akan tidur.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm dan bantal… Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..
Akhi ukhti.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Ikhwan akhwat lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan… karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..
Akhi ukhti.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak ikhwan dan akhwat di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah…
Akhi ukhti.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan….. dakwah ini berat akhi.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan… tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya.. maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah… ilmu yang kau jadikan ia menjadi…
Akhi ukhti.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama…?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..
“Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu… Kuatkanlah ikatan kami…”
“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”
“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.”
“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”
“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.”
Aamin…
Ini bahan Introspeksi khususnya DIRI SAYA SENDIRI, sangaaat ngena mukul banget banget nih waktu baca note ini, hehehe, saya share sama kalian, karena saya fikir ini akan bermanfaat buat kita semua,hehehe. Mudah2an yaaa. …!!




Wahai ikhwan…… Dengarkanlah pula sejenak pesan kami barisan akhwat untuk kalian..



Wahai ikhwan…………

Sungguh kami itu senang jika diperhatikan,

apalagi jika kalian adalah ikhwan yang dewasa,

atau ikhwan yang alim, cerdas, kharismatik...

padahal kami belum mampu berhijab secara baik,

karena itu tundukkanlah pandangan kalian dengan makna yang sebenarnya,

dan janganlah kalian ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya.



Jangan pernah kau tatap kami penuh makna

Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihat kami.

Bukan, bukan karena kami terlalu indah,

tapi karena kami seorang yang masih kotor.

kami biasa memakai topeng keindahan pada wajah buruk kami,

mengenakan pakaian sutra emas yang akan bisa memalingkan diri kalian.



Wahai Akhi,

berhati-hatilah ketika kalian menyapa kami dengan chatting didunia maya,

diskusi dengan hal-hal yang tidak perlu,

katanya dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah.



Wahai Akhi……

Kami juga inginnya terus dekat dengan kalian para ikhwan,

tapi maaf…bukan karena apa-apa tapi lebih karena perhatian yang kalian berikan kepada kami,

meskipun sesungguhnya kami sangat malu akan hal ini,

terkadang kami pun terlepas kata dan tingkah laku,

yang malah menjadikan kami dan kalian semakin tak mengenal batas,

karena itu pertama nasihatilah kami akan adzab Alloh dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami.



Akhi....

Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi.

Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tapi itu fakta.

Sangat mudah membuat wanita bermimpi.



Akhi,

Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami.

Mungkin kami akan melengos kalau disapa.

Atau membuang muka kalau dipuji.

Tetapi, jujur saja, ada perasaan bahagia di hati kami.

Bukan kami suka pada antum (mungkin)..

Tapi suka karena diperhatikan “lebih”.



Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri.

Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.

Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya.

Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan

tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.



Wahai akhi,

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri.

Menjaga amal kami tetap tertuju pada-NYA.Karena janji Alloh itu pasti.

Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.



Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu,

jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu,

jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu

jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu,

jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu



Wahai akhi,

kalian Sebagai saudara kami,

tolong, jaga kami.

Karena kami akan kuat menolak rayuan preman,

Tapi bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.

Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-NYA?

Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-NYA?



Karenanya saudaraku…

Janganlah kita berbuka sebelum waktunya

Memanen sebelum masanya

Bersabarlah, tunggulah hingga saatnya tiba



Allohu a’lam bish shawwab… 

Senin, 14 Maret 2011

̿̿ ̿̿̿ ̿̿'̿'\̵͇̿̿\ /̵͇̿̿/'̿̿̿̿̿' ̿̿̿ ̿ Surga Koruptor ̿̿ ̿̿̿ ̿̿'̿'\̵͇̿̿\ /̵͇̿̿/'̿̿̿̿̿' ̿̿̿ ̿

 

Untukmu para koruptor
Surgamu ada di sini
Ingin uang tinggal ambil
Ingin jabatan tinggal sebutkan
Ingin harta tinggal acungkan
Ingin kemudahan tinggal angguk kepala
Ingin kekuasaan tinggal ucapkan


Ingin jalan-jalan cukup beri senyuman
Ingin bebas tinggal perlihatkan uang
Ingin sembunyi tinggal berbalik badan
Ingin kambing hitam tinggal perlihatkan
Ingin balas dendam tinggal bayar
Ingin kesenangan tinggal serahkan cek
Ingin dukungan tinggal menjilat
Bagai di surga


Kemudahan di depan mata
Engkau duduk santai
Beralaskan penderitaan
Berselimutkan kedustaan
Berpakaian kekejian
Bertahtakan keserakahan
Bersenjatakan kesombongan
Berlatarkan kebodohan
Kegelapan mata
Kematian nurani
Kedunguan akal
Kegelapan cahaya-Nya…


Jumat, 11 Maret 2011

Saudariku… Kuingin Meraih Surga Bersamamu



Memakai jilbab, untuk saat ini dan di negara ini, bukanlah berarti sebuah pengilmuan akan agama. Dulu aku pernah beranggapan bahwa seorang yang memakai jilbab adalah orang yang akan berusaha mempertahankan jilbabnya disebabkan proses pemakaian jilbab itu sendiri membutuhkan pergulatan di hati yang membuncah-buncah dan penuh derai air mata. Tapi sayangnya, makin bertambah usiaku, maka berubah pula anggapan itu disebabkan berbagai kenyataan yang kutemui.

Aku baru menyadari ada sebagian wanita yang menggunakan jilbab hanya karena sekedar disuruh atau diwajibkan oleh orang tua, tempat belajar atau tempatnya bekerja. Jika telah keluar dari ‘aturan’ itu, maka lepas pula jilbab yang menutupi kepalanya. Mungkin karena itulah kain-kain itu tidak menutup secara benar kepala dan dada mereka.

Sebagian lagi, memakai jilbab karena pada saat itu, jilbab terasa pas untuk dipakai dan lebih menimbulkan kesan ‘gaya’ dan kereligiusan agama. Apalagi jika diberi pernak-pernik di sana-sini. Jilbab yang seharusnya menutup keindahan wanita tersebut malah justru menambah keindahan itu sendiri. Ditambah lagi kesan agamis yang terasa nyaman di hati.



Aku juga pernah berpikir dan bertanya-tanya, bahwa orang-orang memakai cadar dan berjilbab lebar apakah tidak kepanasan dengan seluruh atributnya? Apakah tidak repot jika hendak keluar dimana mereka harus memakai seluruh kain panjang tersebut? Mulai dari baju, jilbab yang lebar, masih harus ditambah memakai kaus kaki! Ah! Dan di balik jilbab itu, ternyata masih ada jilbab lagi! Dan… apakah mereka bisa melihat dari balik cadar yang menutup matanya?

Untuk yang satu ini, waktu tidak cukup untuk menjawab semua pertanyaan itu. Karena butuh pengetahuan lain yang merasuk ke dalam hati untuk mendapatkan jawabannya. Pengetahuan akan indahnya Islam dengan segala pengaturan yang diberikan oleh Allah. Pengetahuan akan surga yang begitu indah dan damai dengan segala kenikmatannya. Pengetahuan bahwa surga tidak akan tercium oleh wanita yang mengumbar-umbar aurat di depan khalayak. Pengetahuan bahwa penghuni neraka yang paling banyak adalah wanita. Ternyata kerepotan itu bukanlah kerepotan, melainkan sebuah usaha. Usaha dari seorang wanita muslimah untuk menggapai surga-Nya. Untuk bersanding dengan suaminya ditemani dengan bidadari cantik lainnya. Panas dari jilbab itu bukanlah rasa panas yang menyesakkan pikiran dan dada. Akan tetapi hanya sepercik penguji jiwa yang dapat meluruhkan dosa-dosa kecil dari seorang insan wanita. Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa setiap kesusahan yang dialami muslim merupakan peluruh bagi dosa-dosanya.

Maka… hatiku kini pedih… Ketika kemarin melihat saudariku yang lain, seiring dengan berjalannya waktu, kini telah membuka jilbabnya. Sempat kutanyakan, “Di mana jilbabnya?”

Ia menjawab, “Tidak sempat kupakai.”



Aih… waktu kutanyakan itu, memang pada saat dimana orang-orang sibuk menyelamatkan dirinya dikarenakan bencana alam. Aku hanya terdiam mendengar jawaban itu. Ah… mungkin karena sangat terkejutnya sehingga tidak sempat berbalik lagi untuk mengambil jilbab.

Tapi hari ini… kutemukan dia sudah menanggalkan jilbabnya. Bahkan tak tersisa sedikitpun jejak bahwa ia pernah memakai jilbab. Kini ia telah bercelana pendek dengan pakaian yang pendek pula. Sesak rasanya dada ini. Tetapi belum ada daya dari diriku untuk bertanya lagi tentang sebuah kain yang menutupi kepala dan dadanya. Masih tersisa di benakku, jika seseorang yang menggunakan jilbab melepas jilbabnya… maka habislah sudah… karena perenungan dan pergulatan hati itu kini telah dikalahkan oleh hawa nafsu. Perenungan yang pernah mendapatkan kemenangan dengan dikenakannya jilbab itu kini justru bahkan tak mau diingat. Hanya kepada Allah-lah aku mengadu dan memohonkan hidayah itu agar tetap ada bersamaku dan kembali ditunjukkan kepadanya.

Saudariku… kuingin meraih surga bersamamu. Maka, saat ini aku hanya bisa berdoa. Semoga kita bertemu di surga kelak…

Mungkinkah Allah Mengampuniku ?



ara pembaca yang semoga dirahmati Alloh, mungkin sempat ada yang bertanya, “Aku ingin bertaubat hanya saja dosaku terlalu banyak. Tidak ada satu macam perbuatan keji pun melainkan telah aku kerjakan. Dan tidak ada satu bentuk dosa pun melainkan telah aku terjerumus ke dalamnya. Mungkinkah Alloh mengampuni dosa-dosaku ?!!”
Bagi siapa saja yang merasa dosanya sulit untuk diampuni maka perhatikanlah kisah berikut ini.
Kisah Taubat Pembunuh 100 Jiwa

Kisah ini diriwayatkan dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri rodiyallohu ‘anhu, sesungguhnya Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :




“Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang membunuh 99 jiwa, lalu ia bertanya tentang keberadaan orang-orang yang paling alim di muka bumi, maka ia pun ditunjukkan kepada seorang rahib, lalu ia mendatangi rahib tersebut dan berkata, ‘Sesungguhnya (jika seseorang) telah membunuh 99 jiwa, apakah mungkin baginya taubat?’ Rahib pun menjawabnya, ‘Tidak.’ Lalu orang tersebut membunuh rahib itu dan menyempurnakannya menjadi 100 jiwa.

Kemudian ia kembali lagi bertanya tentang keberadaan orang yang paling alim di muka bumi, lalu ia ditunjukkan kepada seseorang yang ‘alim, lalu dia berkata, ‘Sesungguhnya (jika seseorang) telah membunuh 100 jiwa, apakah masih mungkin baginya taubat?’ Orang alim itu pun menjawab, ‘Ya, dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? Pergilah ke tempat ini dan ini karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Alloh Ta’ala, maka sembahlah Alloh bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke tempatmu(yang dulu) karena tempat tersebut adalah tempat yang jelek.’

Maka laki-laki ini pergi (menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut). Ketika sampai di tengah perjalanan, maut pun menjemputnya. Maka terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat azab. Kemudian malaikat rahmat berkata, ‘Orang ini datang untuk bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Alloh’. Dan malaikat azab berkata, ‘Sesungguhnya orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun’. Lalu datanglah malaikat lain dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai pemutus perselisihan mereka. Malaikat ini berkata,’Ukurlah jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang dia tinggalkan dengan tempat yang baik yang ia tuju -pen), jika jaraknya dekat, maka ia yang berhak atas orang ini.’ Lalu mereka pun mengukur kedua jarak tempat tersebut dan mereka dapatkan bahwa orang ini lebih dekat dengan tempat yang ia tuju, maka ruhnya pun dicabut oleh malaikat rahmat.” (HR. Bukhori & Muslim)


Wahai saudaraku, siapakah yang dapat menghalangi seseorang dari taubat? Laki-laki ini telah membunuh 100 jiwa dan dia telah diampuni Alloh. Lalu mengapa Anda berputus asa dari rohmat Alloh dan dari ampunan-Nya yang begitu luas ??!
Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini
Dari kisah ini ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik :

Pertama ; Seorang pembunuh masih memiliki kesempatan untuk bertaubat dan dalilnya adalah firman Alloh yang artinya, “Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa di bawah syirik, bagi siapa yang Dia kehendaki.” (An Nisaa’ : 48). Yaitu Alloh mengampuni dosa-dosa di bawah syirik, apabila Dia menghendaki. Dan ini merupakan pendapat jumhur (mayoritas) para ulama. (Syarh Riyadhus Sholihiin, SyaikhIbnu Utsaimin). Ayat ini juga menunjukkan tentang keutamaan ikhlas dan ikhlas merupakan sebab terampuninya dosa-dosa. (Syarh Al Arba’in An Nawawi, Syaikh Ibnu Utsaimin)

Kedua ; Hati ahli maksiat lebih mudah tergugah untuk bertaubat kepada Alloh karena dia merasa berbuat salah sedangkan ahli bid’ah tidak demikian.

Ketiga ; Orang yang berilmu lebih utama daripada ahli ibadah karena ahli ibadah yang jahil (bodoh) terkadang dengan kejahilannya akan bertindak ‘ngawur’ sekalipun menurut dia hal itu baik. Dari sini dapat diketahui bahwa orang yang terjun berdakwah, hendaklah memiliki ilmu agar tidak membuat kerusakan yang lebih besar.

Keempat ; Orang jahil adalah musuh bagi dirinya sendiri sebagaimana si rahib di atas, dikarenakan kedangkalan ilmunya, maka dia kurang waspada dari sang pembunuh sehingga dia memperoleh akibatnya.

Kelima ; Orang yang berilmu merupakan cahaya bersinar yang bermanfaat bagi manusia.

Keenam ; Seorang da’i dan alim ulama hendaknya memberikan kabar gembira kepada manusia serta tidak melarikan mereka sehingga mereka merasa pesimis dari keluasan rohmat Alloh.

Ketujuh ; Orang yang bertaubat hendaknya berpindah dari lingkungan yang jelek ke lingkungan yang baik.

Kedelapan ; Bergaul dengan orang-orang sholeh merupakan penyebab kuatnya iman dan lemahnya tipu daya syaithon. (Disarikan dari Bahjatun Nadhirin, Syaikh Salim Al Hilaly –silahkan lihat Majalah Al Furqon ed.2/Th.II-)
Luasnya ampunan Alloh

Pembaca yang semoga dirahmati Alloh, perhatikanlah hadits qudsi berikut yang menceritakan luasnya ampunan Alloh subhanahu wa ta’ala!! Dari Anas rodiyallohu ‘anhu, saya mendengar Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, Alloh Ta’ala berfirman, “…Hai anak Adam, sungguh seandainya kamu mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian mendatangi-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun. Sungguh Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani di Shohihul Jaami’).

Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaly hafizhohulloh berkata, “Wahai hamba yang ingin bertaubat, jika engkau sudah berkeinginan kuat untuk melakukan taubat nashuha (taubat yang semurni-murninya) dan engkau jujur terhadap Alloh, maka bertawakkallah kepada-Nya. Sesungguhnya Alloh Maha Pemurah lagi Maha Mulia, Dia tidak akan mengembalikanmu dengan tangan kosong walaupun dosa-dosamu sudah memenuhi isi langit.” (At Taubah An Nashuuh, edisi terjemahan dengan judul ‘Luasnya Ampunan Alloh’).

Allohumma ij’alnii minat tawwabiin wa ij’alnii minal mutathohhiriin. (Ya Alloh, jadikanlah kami bagian dari orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah kami bagian dari orang-orang yang mensucikan diri)
Nasehat

Perhatikanlah do’a yang diajarkan Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam kepada Abu Bakr Ash Shiddiq rodiyallohu ‘anhu, padahal beliau rodiyallohu ‘anhu adalah sebaik-baik umat yang apabila amalnya ditimbang dengan amal umat ini maka akan lebih beratlah amal beliau. Apa do’a tersebut ??!
Allohumma, innii zholamtu nafsii zhulman katsiiroo,

wa laa yagfirudz dzunuuba illa anta,

fagh-firlii maghfirotan min ‘indika,

warhamnii innaka antal ghofuurur rohiim
(Ya Alloh, Sesungguhnya aku telah menzholimi diriku dengan kezholiman yang sangat banyak, dan tidak ada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)

Kamis, 10 Maret 2011

By : Donia sameer دنيا سمير غانم في قنا




Template by:
Free Blog Templates