Senin, 14 Februari 2011

MEMBANGUN HIDUP, BAHAGIA DI ATAS IDIOLOGI



Laki laki idiologis itu kehujanan, Sepulang dari perjalanan. Untuk berteduh,
sambil menunggu hujan reda,ia mampir di sebuah Masjid dan shalat isyak.
Habis itu, ia teruskan dengan duduk bersila. Ia kunci mulutnya untuk tak berucap.
Ia tutup telinganya untuk tak mendengar. Ia pejamkan kedua matanya agar tak melihat kepalsuan
.Dan ia lupakan seluruh isi dunia agar tak ikut ikutan masuk di alam bermesraannya dengan Allah Tuhannya. 


“Heeeeemmmmm betapa nikmatnya bertemu Allah, Beliau sangat sangat baik padaku.
Trima kasih ya Allah, Kau beri aku rasa cinta yang mendalam kepadaMu,
hingga membuatku mampu memandang indah segala apapun yang terjadi di dunia ini”.
Begitulah yang muncul dari mulutnya setelah keluar dari masjid.


Setelah itu, ia menuju kesebuah warnet deket masjid itu, masih dalam rangka menunggu hujan reda.
OOO… setelah buka di halaman fb, ia temukan istrinya sedang ol.“Assalamualaikum sayang”,
begitu ia menyapa istrinya.istrinya “ waalaikumsalam Abi”.


Abi “ aku sudah dalam perjalanan pulang, hujan dan aku mampir di warnet sambil menunggu hujan reda
”Abi “ sudah makan belum sayang??” anak anak bagai mana keadaanya??”…..
sampai di sini, istrinya lama sekali nggak jawab. Ternyata, setelah menjawab “
"abi, pertanyaanmu membuatku menangis terharu , Aku sangat beruntung punya suami Abi.
Ternyata abi sangat menyayangi kami semua. Kami sangat di perhatikan Abi.
Maafkan saya abi, jika selama ini aku sebagai istri kurang bisa merasakan,
betapa ternyata Abi sangat memperhatikan saya. Trima kasih Abi, aku sangat menyeyangimu.”.


Setelah hujan reda, laki laki idiologis inipun meneruskan perjalanan pulangnya.
Di tengah perjalanan, ternyata hujan turun lagi dengan sangat lebat.
Hal itu memaksanya untuk mampir di emperan toko, "
Di tengah tengah ia menunggu hujan reda, istrinya telpon,” sampai di mana Abi?” ….
“Ini masih di perjalanan. Hujan turun lebat lagi. Aku mampir di emperan toko”.
Istrinya bilang “subhanallah, Abi yang sabar, hati hati di jalan. Semoga Abi selalu dalam lindungan Allah amiin”.
Setelah reda, dia meneruskan perjalanan pulang dan…. Akhirnyapun sampai di rumah. 


Istrinya ternyata sudah menunggu di teras. Di sambutnya suami tercinta itu dengan sambutan yang mengharuakn.
Ia dekap suaminya yang basah kuyub itu dengan dekapan yang
penuh rasa sayang bercampur ibadan juga rasa penyesalan yang mendalam.
Ia merasa kalau selama ini kurang begitu memperhatikan dan kurang sayang pada suaminya.
Sambil menangis, perempuan itu bilang pada suaminaya".




“ sayang, maafkan aku. Aku selama ini menganggap biasa biasa saja keberadaan Abi.
Terasa sekali, abi sangat berarti bagiku ketika Abi nggak ada di rumah”…..suaminya menjawab ,?
“ ya sayang. Memang sesekali kita harus begini. Biar terasa bahwa satu sama lain di antara kita saling membutuhkan”………
Setelah jaz hujan, sepatu juga tas yang di tenteng suaminya di lepaskan, suami itu tanya
“ sayang, apa yang mendasarimu untuk tulus melakuan ini semua??...
istrinyapun menjawab “ aku ingin Allahku senang melihat apa yang saat ini aku lakukan pada suamiku tercinta.
Yang kedua, aku ingin, besuk para bidadari di surga cemburu padaku. 
Faham-berharap Ridha Allah dan surga telah berhasil di tanamkan oleh suaminya.
Akhirnya, segala tindakan, baik yang di lakukan suami maupun istrinya,
ridha Allah dan harapan akan surgaNya menjadi standar.


Ya ALLAH ku Iri dengan sahabat ku ini tau cerita hidup
" laki laki IDIOLOGI itu and keluarganya ...SUBHANALLAH 
Tangisan ku begitu bangga akan SAHABAT tau LAKI IDIOLOGI itu...
"Ya ALLAH ingin rasanya nantiku berkeluarga Seperti itu .Amien Ya robbal Alamin .

0 komentar:

Posting Komentar


Template by:
Free Blog Templates