Di patrol tua terus kupandangi seorang lelaki tampan
Yang mulai tebarkan benih-benih cinta
Tubuh indahnya terbungkus kaos warna hitam
Pinggang biolanya terhiasi kain hijau
Oh lelakiku…….
Kuingin kau tahu
Aku mencintaimu
Cukuplah hati jadi penghubung cinta di antara kita
Cukuplah angin pembawa desah nafas kita
Mengarungi samudra kasih sayang
Di parol tua
Terus kutunggu bungan mekar tebarkan senyum dan wangi
Terus dan terus akan kutunggu
Oh lelakiku…….
Pesonamu takterhingga
Jatuhkan daku dalam kaki cintamu
Lemparkan daku dalam pangkuan cintamu
Lemparkan daku dalam derat hamba cinta
**************
PENA CINTA
Kadang
Aku sangat ingin menulis
Tetapi taksehuruppun dapat aku tuliskan
Kadang
Aku takingin menulis
Walau tangan ingin terus goreskan pene mencoret
Moret dengan jalang
Terpaksa…
Gelisah…
Demikianlah puisi terlahir
Demialah tulisan tercipta
Demikianlah cinta ini terus mengalir
Demianlah kepedihan ini terus……
**************
Yang mulai tebarkan benih-benih cinta
Tubuh indahnya terbungkus kaos warna hitam
Pinggang biolanya terhiasi kain hijau
Oh lelakiku…….
Kuingin kau tahu
Aku mencintaimu
Cukuplah hati jadi penghubung cinta di antara kita
Cukuplah angin pembawa desah nafas kita
Mengarungi samudra kasih sayang
Di parol tua
Terus kutunggu bungan mekar tebarkan senyum dan wangi
Terus dan terus akan kutunggu
Oh lelakiku…….
Pesonamu takterhingga
Jatuhkan daku dalam kaki cintamu
Lemparkan daku dalam pangkuan cintamu
Lemparkan daku dalam derat hamba cinta
**************
PENA CINTA
Kadang
Aku sangat ingin menulis
Tetapi taksehuruppun dapat aku tuliskan
Kadang
Aku takingin menulis
Walau tangan ingin terus goreskan pene mencoret
Moret dengan jalang
Terpaksa…
Gelisah…
Demikianlah puisi terlahir
Demialah tulisan tercipta
Demikianlah cinta ini terus mengalir
Demianlah kepedihan ini terus……
**************
0 komentar:
Posting Komentar